Live In SMA Yos Sudarso Karawang.
Live In yang berlangsung selama 1 minggu ini dimulai dari 25 Oktober 2015 lalu. Pada tanggal 25 Oktober 2015 seluruh siswa SMA Yos Sudarso kelas 12 berangkat untuk melaksanakan program Live In ini. Tempat Live In yang kami tuju adalah Desa Tambak Rejo daerah Magelang, Jogjakarta. Perjalanan dari Karawang menuju Desa Tambak Rejo menghabiskan waktu sekitar 14 jam. Bis dibagi menjadi 3, yaitu bis 12 ips 1, 12 ips 2, dan 12 ipa. Perjalanan berlangsung dengan lancar dan menyenangkan, walaupun sempat ada kendala macet yang memang merupakan kendala biasa dalam perjalanan. Saya merupakan siswa kelas 12 ipa, dan dari yang saya lihat dan ketahui, seluruh siswa-siswi 12 ipa menikmati perjalanan dari Karawang sampai Desa Tambak Rejo.
Kami tiba di Desa Tambak Rejo pada pukul 9 pagi, memang terlambat dari perkiraan yang sudah diperkirakan oleh pihak sekolah, namun keterlambatan itu tidak mengubah semangat kami beserta guru-guru untuk melaksanakan program Live In ini. Setibanya disana kami disambut dengan sangat baik, para pamong dan warga Desa Tambak Rejo menerima kami dengan sambutan yang sangat baik. Kami disuguhi makanan, minuman, dan yang terpenting adalah kami diterima dengan tangan terbuka oleh warga Desa Tambak Rejo. Setelah selesai makan, kami langsung melaksanakan ibadah penerimaan siswa-siswi SMA Yos Sudarso. Kami diberi ucapan selamat datang dan pada saat ini pulalah kami dibagi sesuai dengan rumah yang telah ditentukan untuk kami.
Selama Live In ini saya tinggal bersama Sartika Putri, teman dekat sekaligus teman sekelas saya. Kami ditempatkan di rumah keluarga Ibu dan Bapak Harri. Sepulang ibadah kami langsung pergi ke kediaman ibu dan bapak pamong yang telah disediakan untuk kami. Rumah pamong saya terbilang layak dan nyaman. Tidak jauh berbeda dengan suasana kamar di rumah saya sendiri. Terdapat 1 AC, 1 kipas, dan juga TV yang membuat saya dan Sartika merasa betah, hahaha. Tapi bukan itu yang menjadi tujuan kami datang ke Desa Tambak Rejo ini, melainkan belajar hidup prihatin dan belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, agar kelak kami siap untuk hidup jauh dari orangtua dan menyesuaikan diri dimanapun kami harus ditempatkan.
Hari pertama berlangsung menyenangkan, kami tidak banyak bekerja pada hari itu, kami mengelilingi daerah Desa Tambak Rejo ini dan mencari kediaman teman-teman yang ternyata tidak jauh dari tempat kediaman kami. Sungguh menyenangkan! Saya dan Sartika dijemput oleh teman-teman lain untuk mengelilingi Desa Tambak Rejo, suasananya sangat nyaman. Masih terbilang asri, tidak terlalu banyak kendaraan beroda 4 dan udara pun masih terasa segar, jika dibandingkan dengan Karawang tentunya. Kami mengelilingi daerah Desa Tambak Rejo hingga malam, setibanya di rumah kami mandi, makan, lalu istirahat memulihkan tenaga untuk kegiatan esok hari. Dan hari pertama pun berlalu.
Hari kedua pun tiba, Sartika dan saya bangun pada pukul 5 pagi untuk melaksanakan ibadah pagi bersama dengan ibu pamong kami. Ibadah selesai pukul 6 pagi dan kami pun pulang ke rumah untuk bergegas pergi ke sawah dan mulai mengikuti aktivitas yang biasa dilakukan oleh ibu Harri. Sartika dan saya pergi memetik cabai dan kacang, Namun belum lama mengikuti kegiatan bu Harri, kami sudah dijemput oleh teman-teman kami untuk bersepeda pagi, kami pun tergiur untuk ikut dan mengakhiri pekerjaan kami :p. Kami bersepeda mengunjungi teman-teman kami, melihat apa yang mereka lakukan dan dengan nakalnya mengajak mereka untuk ikut bermain dengan kami, dan mereka pun tergoda untuk ikut. Anak-anak yang nakal memang. Setelah lelah dan puas bersepeda, kami pulang ke rumah pamong masing-masing untuk makan dan beristirahat. Ibu dan Bapak pamong saya adalah orangtua yang sangat baik dan penyayang, Saya sangat beruntung ditempatkan di kediaman mereka. Mereka mengijinkan saya dan Sartika melakukan kegiatan yang kami sukai, mungkin karena mereka ingin kami menikmati dan puas tinggal di Desa Tambak Rejo yang hanya beberapa hari itu. Terimakasih, Bu, terimakasih, Pak. :)
Hari ketiga sampai hari keempat berlangsung tidak jauh berbeda dengan hari kedua. Namun pekerjaan yang kami lakukan semakin banyak dan beragam. Saya dan Sartika turut serta menjemur kacang yang sudah kami petik di halaman dekat rumah ibu dan bapak pamong kami. Walaupun hanya sekedar menemur, namun itu tidak semudah yang dibayangkan. Kacang harus merata, tidakboleh terinjak, dan harus ditempatkan dengan baik, cukup melelahkan namun tidak membuat kami kapok untuk berhenti bekerja. Setelah selesai menjemur kacang, kami pun pergi ke kediaman ibu Sriyanti untuk mencuci dan membuat telur asin. Tidak hanya dengan Sartika, namun membuat telur asin ini kami lakukan bersama-sama. Menyenangkan dan tidak terlupakan. Banyak telur juga yang kami pecahkan tanpa sengaja :p hahaha. Hari keempat kami lewati dengan baik, banyak kenangan baru yang kami terima, dan hari keempat kami akhiri dengan acara bakar-bakar di kediaman Bapak Jono. Mengetik blog ini membuat saya ingin kembali ke Desa Tambak Rejo rasanya.
Tak terasa sudah hari kelima, pada hari kelima inilah kami pergi mengunjungi Candi Borobudur dan Daerah Gunung Ketep Pass. Memori dan kenangan baru tercipta pada hari itu. Puluhan bahkan ratusan foto kami abadikan untuk mengenang kenangan bahagia itu. Sungguh, bahagia rasanya.
Kami kembali ke Desa Tambak Rejo pada pukul 6 sore. Hari itu tidak langsung kami akhiri begitu saja, saya dan Sartika tetap melanjutkan kegiatan kami dengan mencicipi mpek-mpek yang dijual di dekat rumah pamong kami. Memang tabiat main itu susah saya dan Sartika hilangkan walaupun sedang di kota orang. Hihi :)
Hari terakhir pun tiba, pada hari itulah banyak pelukan dan air mata yang mengekspresikan kesedihan dan perasaan haru yang kami rasakan karena harus kembali ke
rumah kami masing-masing dan meninggalkan kediaman pamong. Saya pun merasa sedih, karena harus meninggalkan keluarga Ibu dan Bapak Harri yang sangat baik dan penyayang. Jika ada waktu dan kesempatan untuk bermain ke Jogjakarta, saya akan dengan senang hati berkunjung ke rumah Ibu dan Bapak Harri ini.
Kamipun berpamitan dan melaksanakan ibadah penutupan sebelu pergi meninggalkan Desa yang dihuni oleh orang-orang berhati baik dan berjiwa kekeluargaan ini.
Program Live In ini kami akhiri dengan berbelanja oleh-oleh dan makanan khas darisana untuk kami bawa pulang sebagai buah tangan rumah kami masing-masing. Hari terakhir belangsung dengan sangat cepat dan tidak terasa, kami berbelanja dari pagi hingga sore pukul 4 sore. Dan kami pun berangkat untuk pulang ke keluarga kami masing-masing. Sekumpunya kami di bis, kami istirahat dan terlelap melepaskan segala kelelahan yang telah kami rasakan sepanjang dua hari terakhir yang menyenangkan itu. Singkat cerita, kami pun sampai di sekolah kami SMA Yos Sudarso pada pukul 6 pagi, kami dijemput dan kembali ke rumah kami masing-masing untuk berkumpul dengan keluarga yang sudah kami tinggalkan selama 1 minggu tersebut.
Tidak ada yang saya sesalkan selama mengikuti program Live In ini, cerita bahagia banyak tercipta selama 1 minggu di Desa Tambak Rejo tersebut. Terimakasih Bapak, terimakasih Ibu. Semoga pelajaran dan tujuan dari Live In ini dapat saya terapkan dengan baik dan berguna dalam kehidupan saya kedepannya. Amin. :)